Rabu, 26 September 2018

Review tantangan orang menghadapi maraknya LGBT

Kasus LGBT semakin banyak di Indonesia dan menjadi tantangan terberat bagi orangtua dalam mendidik fitrah anak-anaknya agar tidak menyimpang.Karena mudahnya arus internet yang masuk sehingga anak-anak cepat sekali mendapatkan informasi,selain itu pergaulan yang negatif juga menjadi awal mula penyimpangan-penyimpangan seksual.

Minggu, 23 September 2018

Review Belajar Mandiri

Hasil baca-baca hari ini adalah tentang membangkitkan fitrah anak usia pre aqil baligh,karena itu berhubungan dengan materi presentasi kelompok kami.FBagaimana fitrah anak usia pra aqil baligh secara umum: oleh ustadz Adriano Rusfi Seluruh literatur psikologi abad 19 tak mengenal masa remaja (adolescence), karena masa remaja adalah produk abad 20 dimana telah lahir generasi dewasa fisik (baligh) namun tak dewasa mental (aqil) Hebatnya, khasanah pemikiran ummat Islam tak kalah latahnya untuk melakukan pembenaran atas keliru didik yang fatal ini. Maka muncullah istilah Remaja Islam dan Remaja Masjid. Maka, hari ini harus kita terima kenyataan hadirnya generasi penuh syahwat dan angkara, tanpa kendali akal. Akan berkali-kali kita saksikan generasi hamil di luar nikah, atau sibuk membully teman-temannya Islam membagi perkembangan manusia kedalam pra aqil-baligh dan aqil-baligh. Hukum hanya mengenal anak-anak dan dewasa. Sedangkan pendidikan hanya mengenal paedagogi dan andragogi. Lalu belakangan muncul generasi yang bukan anak, juga bukan dewasa, namanya remaja. Terjadi kebingungan identitas dan perlakuan dalam masa transisi yang makin panjang. Mereka menjadi galau dengan dirinya. Mari kita akhiri ini. Kita didik kembali anak-anak kita menjadi pemuda : aqil-baligh yang sepenuhnya dewasa. Kita bentuk kembali generasi progresif yang menjadi kebanggaan manusia, bukan ABG nan agresif ‪#‎AqilBaligh‬ Jaman dulu tak ada AIDS, sekarang ada.... Jaman dulu tak ada Ebola, sekarang ada... Jaman dulu tak ada Autisme, sekarang ada.... Dan jaman dulu tak ada remaja, dan sekarang ada... Lalu, apakah semua ini harus kita terima begitu saja sebagai "dinamika perubahan jaman" ? Apakah ikhtiar untuk kembali kepada YANG SEHARUSNYA akan disamakan dengan kembali ke masa lalu ? Tidak !!! Tugas kita adalah membawa kehidupan kepada situasi ideal. Bukan hanya troubleshooting, tapi problem solving. Percayalah, sesuatu yang sebelumnya tak ada, bisa diikhtiarkan untuk kembali tiada.. ‪#‎AqilBaligh‬ Kematangan fisik (baligh) manusia melahirkan nafsu, baik nafsu seks (eros/life instinct) maupun nafsu agresivitas (thanatos/death instinct). Dan yang mampu mengendalikannya adalah akal (aqil) Marilah kita berempati pada anak-anak kita, ketika kita bangun kematangan fisiknya tapi kita lalaikan kematangan mentalnya. Mereka begitu kewalahan mengendalikan nafsunya, karena kontrol akal belum dimiliki. Bukan hanya kita, para pendidik dan penegak hukum yang bingung menghadapi mereka. Merekapun bingung menghadapi diri mereka sendiri. Masihkah kita ingin mereka menjadi remaja, bukan dewasa? ‪#‎AqilBaligh‬ Lalu, bagaimana caranya agar konsep remaja kembali kepada PEMUDA ? Jika anak kita telah berusia tujuh tahun ke atas, lakukanlah hal ini : PERTAMA, jangan menganggap periode remaja sebagai keniscayaan, karena remaja adalah produk kebudayaan KEDUA, didiklah anak-anak kita menjadi dewasa, bukan setengah dewasa KETIGA, didik mereka untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Gunakan pendekatan consequential learning KEEMPAT, libatkan mereka dengan permasalahan hidup. Jangan sterilkan mereka dari hidup dan perjuangannya. KELIMA, besarkan mereka di tengah realitas. Sesungguhnya iman itu harus diuji di tengah realitas KEENAM, didik mereka belajar untuk mencari nafkah, walaupun hanya untuk sekadar untuk menambah uang jajan KETUJUH, ajari mereka untuk berorganisasi, berempati terhadap problematika sosial, dan berpikir untuk menemukan solusinya #AqilBaligh Bagaimana fitra seksualitas anak usia pra aqil Baligh: Tahap Pre Aqil Baligh 1 (7-10 tahun) Pada usia ini anak laki-laki lebih didekatkan kepada ayah. Mengagpa? Karena usia ini egosentris anak bergeser ke sosio sentris. Ayah membimbing anak lelakinya untuk memahami peran sosialnya. Caranya bisa mengajak anak untuk mengikuti shalat berjamaah di masjid. Melakukan kegiatan pertukangan bersama. Atau menghabiskan waktu di bengkel. Selain itu, ayah juga menjelaskan tentang fungsi reproduksi yang dimiliknya. Misalnya konsekuensi sperma bagi seorang laki-laki. Begitupula sebaliknya, di usia ini anak perempuan lebih didekatkan pada ibunya. Ibu membangkitkan peran keperempuanan dan keibuaan anak. Misalnya memberi pengetahuan akan pentingnya ASI (Air Susu Ibu). Agar kelak anak perempuan akan melaksanakan tugas menysuinya dengan baik. Mengajarkan tentang pentingnya pendidikan bagi seorang ibu. Seorang ibu haruslah terdidik, sebab ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Melibatkan anak dalam mempersiapkan hidangan yang begizi bagi keluarga. Dan ibu menjadi tempat pertama yang menjelaskan tentang konsekuensi adanya rahim bagi perempuan.

Membangkitkan fitrah seksualitas orang tua yang LDM

Materi ini cocok sekali dengan saya,karena ayahnya Azzam harus pulang seminggu sekali dan hanya 2-3 harian di rumah.Sisanya kerja di luar kota. Untuk menumbuhkan fitrah seksualitas pada Azzam,biasanya saya biarkan Azzam bermain dengan ayahnya,melakukan kegiatan-kegiatan kelaki-lakian seperti mencuci motor,mencuci sepeda dan mencuci mainannya,atau ayahnya biasanya mengajaknya berlari-lari dilapangan.Sehingga Azzam tidak kehilangan sosok ayahnya meskipun harus berjauhan. Berdasarkan presentasi kelompok hari ke -3,di dapat solusi yang sangat membantu bagi saya yang menjalani LDM.

Sabtu, 22 September 2018

Review Hari ke-2

Dari diskusi hari kedua ini saya dapatkan beberapa poin pentingnya: 1.Terlalu memanjakan anak adalah pola asuh yang salah sehingga mengakibatkan anak merasa dilindungi dan tidak akan di apa-apakan ketika berbuat kesalahan.Jadinya anak berprilaku seenaknya. 2.Untuk kasus yang kedua dengan pola asuh seperti itu anak akan merasa stress dan tertekan,karena merasa terikat oleh peraturan orangtuanya dan anak tidak memiliki pengalaman bermain yang menyenangkan selayaknya anak-anak. 3. Menanggapi kasus ke-3,sebagai orangtua tentu saja saya akan menerima teman anak saya dengan baik dan sopan selayaknya trman-teman biasanya,kemudian setelah teman wanita tersebut pulang saya akan memberi penjelasan bahwa agama melarang pacaran dan penjelasan-penjelasan lain yang akan di pahami. Solusi dari permasalahan-permasalahan di atas adalah kehadiran orang tua. "Hadir" dan "Sekedar datang" atau "sekedar ada" tentu berbeda. Sebagai gambaran dalam sebuah kelas, siswa yang sekedar ada atau sekedar datang , dia akan mengisi presensi kemudian memilih tempat duduk ternyaman yang tidak terlalu terlihat oleh guru dan dia akan asyik ngobrol sendiri , mainan sendiri dan kurang sekali memperhatikan apa yang disampaikan oleh para guru , diapun akan meremehkan segala tata tertib kelas, tidak bisa bekerja sama dengan baik dengan sesama siswa , dst.
Sedangkan siswa yang hadir , maka dia akan mengisi presensi , kemudian memilih tempat duduk ternyaman untuk belajar, akan memperhatikan semua penjelasan para guru, mengikuti semua tata tertib dan segala hal yang mendukung pembelajaran dengan baik. Siswa itu adalah kita , para orang tua , sedangkan para guru & kelasnya adalah anak-anak kita & tahapan-tahapannya. Jadi, Dengan Hadir kita akan Paham, dengan Paham kita akan Cinta, dengan Cinta kita bisa menjadi Contoh, dengan bisa menjadi contoh kita akan menjadi Mitra. Jika Tidak Hadir maka kita Tidak akan Paham, jika tidak paham kita Tidak akan bisa Cinta , jika tidak bisa cinta kita tidak mungkin menjadi contoh , jika tidak menjadi contoh maka mustahil kita akan berMitra.

Sabtu, 08 September 2018

Cerita ke -10 Dongeng ayam yang berkelahi dan burung elang Di suatu daerah pertanian, hiduplah dua ekor ayam jantan yang saling bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Pada suatu hari, mereka memulai pertengkaran dan kembali berkelahi, saling mematuk dan mencakar. Mereka berkelahi terus hingga salah satunya di kalahkan dan lari menjauh ke sudut untuk bersembunyi. Ayam jantan yang memenangkan perkelahian itu dengan bangganya terbang ke atas atap kandang, dan mengkepak-kepakkan sayapnya, berkokok dengan sangat bangga dan kerasnya seolah-olah dia ingin memberi tahukan ke seluruh dunia tentang kemenangannya. Tetapi saat itu seekor burung elang yang terbang di udara mendengar dan akhirnya melihat ayam tersebut di atas atap. Burung elang tersebut akhirnya turun dan menyambar dan menerkam ayam jantan yang jadi pemenang tadi untuk dibawa ke sarangnya. Ayam yang satunya yang tadinya dikalahkan, melihat seluruh kejadian itu dan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat sebagai pemenang di perkelahian tadi.
Cerita ke -9 Unta peniru yang sombong Suatu hari, ada suatu perayaan di hutan. Perayaan itu untuk merayakan terpilihnya Singa sebagai raja hutan. Monyet yang pandai menari di suruh maju oleh Singa. Monyet segera meliuk-liukkan badannya dan menghibur semua hewan dengan tariannya yang indah. Semua orang memujinya. Unta merasa iri dan merasa bisa menirukan tarian Monyet. Tanpa disuruh, Unta maju dan menirukan gaya menari Monyet. Namun, tubuhnya yang besar dan kakinya yang panjang, membuatnya sulit menari. Bahkan, ia menabrak beberapa hewan disekitarnya. Ia junga hampir mengenai hidung Singa. Semua hewan yang ada di sana merasa jengkel pada Unta. Mereka pun mengusir Unta dan membuangnya kepadang gurun.
Cerita ke 7 Tolong Menolong Suatu hari Azzam dan ayah sedang berjala-jalan di tengah kota.Tiba-tiba ada seorang peminta-minta yang menyodorkan kotak uang sambil bilang sodaqohnya pa,kemudian Azzam bertanya ayah siapakah orang itu? Kemudian ayah menjawab : nak, orang itu adalah orang yang harus kita tolong.Allah menganjurkan kita untuk saling tolong menolong,sehingga Allah akan memberikan kita balasan yang terbaik karena menolong orang lain.
Cerita ke -6 Tentang Raja yang Baik Hati Suatu hari ada seorang raja yang baik hatinya,raja tersebut ingin menguji rakyatnya dan memberikan hadiah pada orang yang baik.Suatu hari sang raja menyimpan batu di tengah jalan,banyak rakyatnya yang berlalu lalang lewat. Orang pertama: siapa ini yang menyimpan batu di tengah jalan,menghalangi jalanku saja. Orang kedua:dasar orang-orang malas,tidak mau menyingkirkan batu di tengah jalan sambil berlalu begitu saja. Orang berlalu lalang saja tanpa mengesampingkan batunya. Datanglah orang terakhir malam itu,sambil berkata ya Allah batu ini kalau tidak aku singkirkan maka orang-orang akan terjatuh,gerobak-gerobak akan terguling,sambil menyimpankan batu dipinggir jalan. Setelah selesai,tiba-tiba datanglah raja. Hai tuan,karena kebaikan kau,maka aku akan memberikan hadiah kepadamu.Sang raja berlalu sambil memberikan sebuah hadiah pada tuan tersebut.
Dongeng ke-5 tentang Macan yang hilang. Suatu ketika ada seorang pelukis membuat gambar seekor macan,kemudian lukisan tersebut dipajang di depan rumahny.Ketika itu kebetulan lewat seorang pedagang lalu berkata pada pelukis itu ,"lukisannya bagus pa,sebaiknya lukisan macannya ada rantainya",si pelukispun heran dan tidak menghiraulan perkataan orang tersebut.Waktu pun berlalu larut malam hujanpun deras semalaman,keesokan paginya si pelukis tersebut melihat lukisannya dan diapun kaget lukisan macannya sudah tidak ada.Ketika dia bingung pedagang yang kemarin datang lagi dan berkata"Tuh kan coba kalau pake rantai lukisannya pasti ga akan hilang",dengan penasaran si pelukis menyuruh pedagang tersebut mwmbuat lukisan yang sama pada hari itu juga dan selesai pada sore hari,dengan lukisan macan yang ada rantainya,seperti malam kemarin hujan pun turun dengan deras.Keesokan paginya sipelukis memeriksa lukisan si pedagang tetap masih ada lukisan macannya dan si pelukispun percaya kalau lukisan macan yang dipakai rantai otu tidak akan hilang.Sipedagangpun ketika lewat rumah sipelukis tersebut tersenyum sambil berkata dalam hati,seandainya sipelukis tahu kalau saya pakai cat minyak sehingga saat hujan turun lukisannya tidak luntur.
Cerita dongeng hari ini tentang polisi pahlawan kebajikan,sebetulnya cerita ini terinspirasi dari foto Azzam waktu itu lagi di polres Garut.Dan tugas dongeng ini sepenuhnya saya serahkan sama ayah Azzam. Ayah mulai bercerita dengan suara alarm mobil polisi,nah Azzam tahu ga itu suara apa?itu adalah suara mobil polisi sang pahlawan kebaikan.suatu hari ada nenek-nenek yang mau nyebrang,sama pak polisi ini di tolongin nenek-neneknya sampai pada tempat tujuan,nah pak polisi ini sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.Azzam mau jadi polisi ga? Mauuuuu...jawab Azzam.nah kalau Azzam mau jadi polisi,Azzam harus pinter,soleh,Azzam harus sehat,sikat gigi setiap hari biar giginya ga kuning. Hiiiii niii kya gigi azzam,mengakhiri cerita sambil nyengir.